Kamis, 28 April 2016

LANGKAH PRAKTIS MENUJU TABLIGH EFEKTIF (Part 2)

1.      Langkah Pelaksanaan
Setelah kita melalui langkah persiapan dengan baik, kini kita telah siap untuk menyampaikan materi tabligh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada dasarnya ada tiga tahap penting dalam menyampaikan materi tabligh, yaitu :

a.      Pembukaan
Rasullulah mengajarkan umatnya untuk membuka setiap perkataan dengan tahmid yang diiringi dengan syahadat. Ada macam-macam tahmid yang biasa digunakan, kita bisa memilih yang mana saja sesuai dengan kapasitas serta materi yang ingin kita sampaikan. Setelah tahmid, yang harus dilakukan adalah memotivasi mustami’ untuk memfokuskan perhatian. Salah satu teknik untuk memfokuskan perhatian mustami’ yaitu melalui pertanyaan dan kisah. Kedua cara ini sering dilakukan Rasulullah, jika beliau hendak menyampaikan sesuatu kepada para shabahatnya. Selain itu kita harus menjelaskan tema masalah yang kita angkat serta urgensinya. Hal ini juga dapat menumbuhkan motivasi dan perhatian mustami’.

b.      Isi
Tahap kedua adalah tahap terpenting dalam rangkaian pelaksanaan tabligh. Pada tahap ini kita menguraikan seluruh inti permasalahan yang kita bahas. Pembahasan kita hendaknya didukung dengan dalil shahih dan data yang akurat. Sertakan pula ilustrasi dan analogi untuk memperjelas permasalahan. Yang harus diperhatikan dalam memberikan ilustrasi dan analogi adalah kesesuaian dan keterkaitannya dengan materi yang disampaikan.

c.       Penutup
Pada tahap ini kita menegaskan kembali inti permasalahan yang kita sampaikan dan menyimpulkan seluruh penyampaian kita. Setelah itu kita menutup tabligh dengan istighfar dan do’a yang bisa kita tentukan sesuai dengan materi dan kapasitas kita. Ada baiknya jika kita memberi kesempatan kepada mustami untuk bertanyajawab dengan kita seputar permasalahan yang telah kita bahas. Hal ini dapat membantu kita untuk melengkapi kekurangan dalam penyampaian kita serta membantu kita mengevaluasi materi. Namun, tidak setiap pertanyaan bersifat menggali, ada pertanyaan mustami’ yang bersifat menentang atau sekedar menguji kemampuan kita. Untuk itu diperlukan kejelian muballigh dalam menanggapi setiap pertanyaan.

Saat tampil di depan mustami’ ada beberapa hal yang penting diperhatikan,
·         Penggunaan bahasa; bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang dipahami oleh mustami’. Jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami. Lebih baik lagi jika kita menggunakan bahasa yang santai dan komunikatif.
·         Perhatikan waktu; usahakan menyusun materi sesuai dengan waktu yang telah disediakan. Selalu perhatikan waktu, jangan sampai penyampaian kita melebihi waktu yang telah disediakan dan membuat mustami’ jenuh.
·         Posisi badan; usahakan agar sikap badan tidak terlihat kaku atau lunglai. Bersikaplah santai namun tetap tegap. Kita harus terlihat yakin, terutama saat menuju ke mimbar. Gunakan isyarat tangan atau tubuh dalam menjelaskan, namun jangan dibuat-buat.
·         Kontak mata; arahkan pandangan ke seluruh ruangan. Jangan mengarahkan pandangan hanya ke satu titik atau berpindah-pindah arah pandangan. Biarkan pandangan kita menyeluruh kepada seluruh mustami’.
·         Suara; suara tidak terdengar mendatar, tapi juga tidak berirama seperti lagu. Usahakan agar suara kita keras dan jelas -tapi bukan berteriak- sehingga bisa didengar oleh seluruh mustami’. Suara juga tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Gunakanlah ritme yang sesuai yang dapat ditangkap oleh mustami’. Jangan terlalu banyak ungkapan-ungkapan “mmhmm” dan sejenisnya, karena hal ini menandakan keragu-raguan dalam menyampaikan.

·         Jeda; berhentilah berbicara sejenak, terutama setelah kita mengungkapkan satu pesan penting untuk memberikan kesempatan kepada mustami’ mencerna apa yang kita sampaikan. Kita juga bisa menggunakan tekanan dan irama yang lebih kuat untuk menegaskan pesan penting yang ingin kita sampaikan.

#ODOPfor99days
#day75

Tidak ada komentar:

Posting Komentar