1.
Langkah
Pelaksanaan
Setelah kita melalui langkah persiapan
dengan baik, kini kita telah siap untuk menyampaikan materi tabligh sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada dasarnya ada tiga tahap penting dalam
menyampaikan materi tabligh, yaitu :
a.
Pembukaan
Rasullulah mengajarkan umatnya untuk
membuka setiap perkataan dengan tahmid yang diiringi dengan syahadat. Ada
macam-macam tahmid yang biasa digunakan, kita bisa memilih yang mana saja
sesuai dengan kapasitas serta materi yang ingin kita sampaikan. Setelah tahmid,
yang harus dilakukan adalah memotivasi mustami’ untuk memfokuskan perhatian.
Salah satu teknik untuk memfokuskan perhatian mustami’ yaitu melalui pertanyaan
dan kisah. Kedua cara ini sering dilakukan Rasulullah, jika beliau hendak
menyampaikan sesuatu kepada para shabahatnya. Selain itu kita harus menjelaskan
tema masalah yang kita angkat serta urgensinya. Hal ini juga dapat menumbuhkan
motivasi dan perhatian mustami’.
b.
Isi
Tahap kedua adalah tahap terpenting dalam
rangkaian pelaksanaan tabligh. Pada tahap ini kita menguraikan seluruh inti
permasalahan yang kita bahas. Pembahasan kita hendaknya didukung dengan dalil
shahih dan data yang akurat. Sertakan pula ilustrasi dan analogi untuk
memperjelas permasalahan. Yang harus diperhatikan dalam memberikan ilustrasi
dan analogi adalah kesesuaian dan keterkaitannya dengan materi yang
disampaikan.
c.
Penutup
Pada tahap ini kita menegaskan kembali inti
permasalahan yang kita sampaikan dan menyimpulkan seluruh penyampaian kita.
Setelah itu kita menutup tabligh dengan istighfar dan do’a yang bisa kita
tentukan sesuai dengan materi dan kapasitas kita. Ada baiknya jika kita memberi
kesempatan kepada mustami untuk bertanyajawab dengan kita seputar permasalahan
yang telah kita bahas. Hal ini dapat membantu kita untuk melengkapi kekurangan
dalam penyampaian kita serta membantu kita mengevaluasi materi. Namun, tidak
setiap pertanyaan bersifat menggali, ada pertanyaan mustami’ yang bersifat
menentang atau sekedar menguji kemampuan kita. Untuk itu diperlukan kejelian
muballigh dalam menanggapi setiap pertanyaan.
Saat tampil di depan mustami’ ada beberapa
hal yang penting diperhatikan,
·
Penggunaan bahasa; bahasa yang digunakan haruslah
bahasa yang dipahami oleh mustami’. Jangan menggunakan istilah-istilah yang
sulit dipahami. Lebih baik lagi jika kita menggunakan bahasa yang santai dan
komunikatif.
·
Perhatikan waktu; usahakan menyusun materi sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Selalu perhatikan waktu, jangan sampai
penyampaian kita melebihi waktu yang telah disediakan dan membuat mustami’
jenuh.
·
Posisi badan; usahakan agar sikap badan tidak
terlihat kaku atau lunglai. Bersikaplah santai namun tetap tegap. Kita harus
terlihat yakin, terutama saat menuju ke mimbar. Gunakan isyarat tangan atau
tubuh dalam menjelaskan, namun jangan dibuat-buat.
·
Kontak mata; arahkan pandangan ke seluruh ruangan.
Jangan mengarahkan pandangan hanya ke satu titik atau berpindah-pindah arah
pandangan. Biarkan pandangan kita menyeluruh kepada seluruh mustami’.
·
Suara; suara tidak terdengar mendatar, tapi juga
tidak berirama seperti lagu. Usahakan agar suara kita keras dan jelas -tapi
bukan berteriak- sehingga bisa didengar oleh seluruh mustami’. Suara juga tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Gunakanlah ritme yang sesuai yang dapat
ditangkap oleh mustami’. Jangan terlalu banyak ungkapan-ungkapan “mmhmm” dan
sejenisnya, karena hal ini menandakan keragu-raguan dalam menyampaikan.
·
Jeda; berhentilah berbicara sejenak, terutama setelah
kita mengungkapkan satu pesan penting untuk memberikan kesempatan kepada
mustami’ mencerna apa yang kita sampaikan. Kita juga bisa menggunakan tekanan
dan irama yang lebih kuat untuk menegaskan pesan penting yang ingin kita
sampaikan.
#ODOPfor99days
#day75
Tidak ada komentar:
Posting Komentar