A. Muqaddimah
Berda’wah merupakan kewajiban setiap
individu muslim. Melalui da’wah kita mengajak orang lain untuk bersama-sama
menjalankan syari’at Islam, menegakkan kebenaran dan meruntuhkan kemunkaran (QS
An-Nisa ayat ). Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk menjalankan kewajiban da’wah. Salah satu cara yang paling mudah
adalah dengan menjadikan diri kita sebagai seorang muslim sejati, memberikan
contoh teladan dan menunjukkan cara hidup yang islami.
Salah satu bentuk da’wah yang sering kita
lihat dan perhatikan adalah da’wah billisan. Istilah yang tepat untuk da’wah
jenis ini adalah tabligh. Cara ini banyak diminati orang, karena bisa membawa
da’I pada kepopuleran, hingga dijadikan sebuah kontes. Oleh karena itu, jika
kita ingin memilih berda’wah melalui cara ini perlu penegasan kembali niat
dalam hati kita agar muncul beningnya keikhlasan. Untuk itu diperlukan
pengetahuan serta keterampilan (knowledge and skill) agar tabligh kita lebih efektif.
B. Langkah-langkah Menuju Tabligh Efektif
Ada tiga langkah utama dalam rangka
mencapai tabligh yang efektif, yaitu :
1.
Langkah
Persiapan
Allah berfirman,
ولتنظر
نفس ما قدمت لغد
“Dan hendaklah setiap jiwa mmepersiapkan apa yang akan
dihadapinya di hari esok”.
Persiapan merupakan langkah awal yang penting, yang akan menentukan
tingkat efektifitas pelaksanaan tabligh. Ada beberapa hal yang harus dilakukan
sebagai persiapan, yaitu :
a.
Kenali sasaran
Sebelum kita menyampaikan sesuatu kepada orang lain, kita harus mengetahui
dan mengenali terlebih dahulu siapa mustami’ kita. Hal ini akan menentukan isi
materi serta cara penyampaian kita. Yang harus kita ketahui mengenai pendengar
kita selain tingkat usia serta pengetahuan, juga problematika yang sedang
dihadapi. Hal ini dimaksudkan agar materi yang kita sampaikan “kena sasaran”.
Lebih jauh, kita harus pula mengenali siapa di antara mustami’ kita yang
termasuk kelompok “pendukung” atau “pengacau”. Untuk mendapatkan hubungan yang
erat dan meningkatkan komunikasi dengan mustami’, hendaklah hadir lebih awal
dan pulang paling akhir. Hal ini memungkinkan kita untuk menjajagi terlebih
dahulu mustami’ serta mengevaluasi ceramah kita.
b. Tentukan
topik
Setelah kita mengenal mustami’, selanjutnya adalah menentukan topik
bahasan. Ada beberapa syarat dalam menentukan topik, yaitu : (1) Harus sesuai
dengan kebutuhan; (2) Dipahami oleh mustami’; (3) Didukung oleh dalil shahih
dan data yang akurat; dan (4) Dikuasai oleh muballigh.
c. Susun
Materi
Langkah selanjutnya adalah mulai menyusun materi yang akan disampaikan.
Lebih baik bila kita dapat membuat sebuah makalah, sebagai bahan bacaan yang
akan mempersiapkan mustami tentang materi yang akan disampaikan dan
mengingatkan kembali mereka di saat tabligh telah berakhir. Dalam menyusun
materi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : (1) Materi disusun
secara sistematis, sesuai dengan urutan logis; (2) Disusun dari yang sederhana
menuju masalah yang lebih kompleks; (3) Diakhiri dengan kesimpulan, untuk
menegaskan kembali inti materi.
d. Persiapkan
diri
Setelah materi siap, kita pun harus mempersiapkan diri kita. Sebagai
muballigh, kita akan menjadi pusat perhatian. Untuk itu ada beberapa hal yang
harus disiapkan.
·
Stabilitas
emosi. Tingkatkan rasa percaya diri dan singkirkan terlebih dahulu masalah-masalah
yang dapat mengganggu konsentrasi. Tenangkan hati kita dengan selalu mengingat
Allah. Ingatlah do’a Nabi Musa.
·
Kondisi
fisik. Seorang muballigh memerlukan kondisi fisik yang prima. Jangan paksakan
diri kita jika merasa sakit.
·
Penampilan.
Hal ini penting untuk meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan
kepercayaan mustami’ terhadap muballigh.
#ODOPfor99days
#day74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar